BAB III : AKUNTANSI UNIT
TELLER & UNIT GIRO
A.
Pengertian Kas
dan Teller
a.
Kas
Definisi kas menurut SKAPI (Standar Khusus Akuntansi Perbankan
Indonesia/PSAK No. 31):
Mata
uang kertas dan logam baik rupiah maupun valas yang masih berlaku sebagai alat
pembayaran yang sah termasuk uang yang ditarik dari peredaran. Bagian Kas
sebagai pengelola alai likuid, secara fisik berupa uang atau/dan surat berharga
dalam transaksi sehari-hari yang masuk dan keluar serta disimpan dalam
vault.(tempat khusus).
Kas menurut pengertian akuntansi adalah alat pertukaran
yang dapat diterima untuk pelunasan utang dan dapat diterima sebagai suatu
setoran ke bank dengan jumlah sebesar nominalnya serta simpanan dalam bank yang
dapat diambil sewaktu-waktu.
b.
Teller
Teller adalah petugas bank yang bertanggung jawab
terhadap lalu lintas uang tunai. Dengan demikian, teller dapat diartikan
sebagai kuasa kas terbatas karena dalam jumlah uang tertentu teller dapat
melakukan transaksi secara langsung
B.
Jenis – Jenis
Teller
a. Express Teller Non Cash Teller
b. Foreign Exchange Teller
c. Individual Teller Corporate Teller
C.
Tugas Unit Kerja
Teller
a. Pembayaran Uang Tunai
b. Penerimaan Setoran
c. Persediaan Uang Tunai
D.
Akuntansi Unit
Teller
Berdasarkan tugas dari unit
kerja Teller, maka pencatatan transaksi dilakukan pada Head Teller dan Teller
itu sendiri. Transaksi-transaksi tersebut diawali saat pembukaan cabang (Open
Branch) sampai penutupan cabang (Close Branch).
1.
Transaksi Saat Pembukaan Cabang
Saat awal pembukaan bank, transaksi awal yang
dilakukan oleh officer sebagai berikut. Contoh:
Kas Rp 1.000.000.000
Modal Bank Rp 1.000.000.000
Modal Bank Rp 1.000.000.000
- Head Teller Bank Asia melakukan setoran awal ke Teller 1, Teller 2 dan untuk kas kecil masing-masing sebesar Rp 5.000.000
Jurnal
:
Kas I Rp 5.000.000
Kas II Rp 5.000.000
Kas Kecil Rp 5.000.000
Kas Induk Rp 15.000.000
Kas I Rp 5.000.000
Kas II Rp 5.000.000
Kas Kecil Rp 5.000.000
Kas Induk Rp 15.000.000
2.
Transaksi Harian dan Unit Teller
a. Setoran
Tunai Nasabah dalam Rupiah (Cash Deposit)
1. Seorang nasabah melakukan setoran awal untuk pembukaan
rekening giro secara tunai Rp 1.000.000
Jurnal:
Kas Rp 1.000.000
Rekening Giro Nasabah-Hutang Rp 1.000.000
Kas Rp 1.000.000
Rekening Giro Nasabah-Hutang Rp 1.000.000
2. Seorang nasabah melakukan setoran awal untuk pembukaan
rekening tabungan secara tunai Rp 5.000.000
Jurnal:
Kas Rp.5.000.000
Rekening Tabungan Nasabah -hutang Rp 5.000.000
Jurnal:
Kas Rp.5.000.000
Rekening Tabungan Nasabah -hutang Rp 5.000.000
3.
Seorang
nasabah melakukan pembukaan deposito berjangka Rp 50.000.000 suku bunga 7,25%
p.a. Jangka waktu 1 bulan, penyetoran dana dilakukan secara tunai.
Jurnal:
Kas Rp 50.000.000
Rekening Antar Unit (RAU) Rupiah Rp 50.000.000
Jurnal:
Kas Rp 50.000.000
Rekening Antar Unit (RAU) Rupiah Rp 50.000.000
Rekening Antar Unit (RAU) Rupiah
Rp 50.000.000
Rekening deposit nasabah Rupiah -H Rp 50.000.000
Rekening deposit nasabah Rupiah -H Rp 50.000.000
b. Setoran Tunai
Nasabah dalam bentuk Valas (Cash Deposit FX)
1. Seorang nasabah membuka rekening giro valas USD 1000. Nasabah
tersebut
membawa valuta rupiah. Kurs beli USD Rp 9.000 dan Kurs jual USD Rp 9.150
Jurnal :
Jurnal :
Tahap I –
Bank
jual USD ke nasabah untuk penempatan Giro Valas dengan menggunakan Kurs Jual
USD Rp 9.150
Kas Rupiah Rp 9.150.000
Rek Perantara Valuta Rupiah Rp 9.150.000
Kas Rupiah Rp 9.150.000
Rek Perantara Valuta Rupiah Rp 9.150.000
Rek
Antar Perantara Valuta USD
1.000
Kas Valuta USD 1.000
Kas Valuta USD 1.000
Tahap II –
Bank menerima penempatan giro valas USD Nasabah
sebesar USD 1.000
Kas
Valas USD
1.000
Rek Perantara Valuta USD 1.000
Rek Perantara Valuta USD 1.000
Rek Giro Valas Nasabah-H 1.000
Rek Perantara Valuta USD 1.000
Rek Perantara Valuta USD 1.000
Rek Giro Valas Nasabah-H 1.000
2. Seorang nasabah membuka rekening giro
SGD 10.000 Nasabah tersebut membawa valuta SGD. Kurs beli SGD 6.000 dan Kurs
jual SGD.6.050
Kas valas SGD 10.000
Rek Perantara Valuta SGD 10.000
Rek Perantara Valuta SGD
10.000
Rek Giro Valas nasabah -H 10.000
Rek Giro Valas nasabah -H 10.000
3.Seorang nasabah menyetor secara tunai
USD 5.000 untuk penempatan deposito valas.
Kas Valas USD 5.000
Rek Perantara Valuta USD 5.000
Kas Valas USD 5.000
Rek Perantara Valuta USD 5.000
Rek Perantara Valuta USD 5.000
Rek Deposito Valuta USD -H 5.000
Rek Deposito Valuta USD -H 5.000
c.
Penarikan Tunai Nasabah Dalam Rupiah (Cheque and
Sundry Withdrawal)
1. Seorang nasabah melakukan penarikan tunai dari
rekening tabungannya sebesarRp.500.000
Jurnal:
Rekening tabungan -H Rp
500.000
Kas
Rp 500.000
2. Seorang nasabah giro menarik cek sebesar Rp 1.000.000
Jurnal:
Rekening giro nasabah Rp 1.000.000
Kas Rp 1.000.000
Jurnal:
Rekening giro nasabah Rp 1.000.000
Kas Rp 1.000.000
3. Seorang nasabah mencairkan deposito secara tunai
sebesar Rp 50.000.000
Jurnal:
Rek. Penampungan (RAU Rupiah) Rp 50.000.000
Kas Rp 50.000.000
Rek. Penampungan (RAU Rupiah) Rp 50.000.000
Kas Rp 50.000.000
Rek deposito nasabah -H Rp.50.000.000
Rek
Penampungan Rp Rp.50.000.000
Pembelian
BBM secara tunai sebesar Rp 45.000
Jurnal transaksinya:
Biaya BBM Rp 45.000
Kas Kecil Rp 45.000
Jurnal transaksinya:
Biaya BBM Rp 45.000
Kas Kecil Rp 45.000
Latihan
0I:
I April 20I3 Tuan A membuka tabungan giro dalam USD di
BCA dengan tunai sebesar USD 5.000. Pada I Oktober 20I3 Tuan A mengalihkan
gironya sebesar USD 2.000 ke dalam tabungan deposito dengan jangka waktu 3
bulan. Kurs beli I USD= Rp.I0.000 dan Kurs jual I USD= I0.500. Bunga deposito 4
% p.a , biaya adm 20% dari bunga deposito.
I. Buatlah jurnal pembukaan rekening giro, deposito,
bunga eposito dan biaya adm disertai dengan perhitungannya per 3I Des 20I3.
II. Buatlah jurnal jika pada 2 Januari bunga deposito
dibayarkan bank pada Tuan A ke rekening gironya.
Latihan 02:
I Juli 20I3 tuan A membuka tabungan rupiah secara
tunai sebesar Rp.I00.000.000. Pada I Okt 20I3 tuan A membuka tabungan dalam USD
sebesar 3.000 yg diambil dari tabungan rupiah, kurs jual I USD= I0.500 dan kurs
beli I0.000. Bunga tabungan rupiah 4 % /tahun dan tabungan USD 2,5% pertahun. Biaya adm I5 %
dari bunga tabungan. Pada akhir tahun bank langsung menambahkan bunga tabungan
langsung ke rekening tuan A.
Buat jurnal transaksi diatas per 31 Des 2013
d.
Penarikan tunai nasabah dalam valuta asing (sundry
withdrawal FX)
1. Seorang nasabah giro valas melakukan penarikan tunai
sebesar USD 5.000 pembayaran dilakukan valuta rupiah. Kurs beli USD Rp 8.000
dan kurs jual USD Rp 9.000
Jurnal:
Rek Giro valas nasabah USD 5.000
Rek Perantara Valuta USD 5.000
Jurnal:
Rek Giro valas nasabah USD 5.000
Rek Perantara Valuta USD 5.000
Rek
Perantara Valuta Rupiah
40.000.000
Kas Rupiah 40.000.000
Kas Rupiah 40.000.000
2. Seorang nasabah giro valas melakukan penarikan tunai
sebesar SGD 2.000 Kurs beli SGD Rp 6.000 dan Kurs jual SGD Rp 6.500
Jurnal:
Rek Giro valas nasabah SGD 2.000
Rek perantara valuta SGD 2.000
Jurnal:
Rek Giro valas nasabah SGD 2.000
Rek perantara valuta SGD 2.000
Rek
perantara valuta SGD 2.000
Kas valuta SGD 2.000
Kas valuta SGD 2.000
3. Seorang nasabah mencairkan deposito valas HKD 15.000
dan diambil secara tunai dalam valuta rupiah. Kurs beli HKD Rp 3.000 dan Kurs
jual Rp.4.000.
Jurnal:
Deposito valas HKD 15.000
Rek perantara valuta HKD 15.000
Jurnal:
Deposito valas HKD 15.000
Rek perantara valuta HKD 15.000
Rek
perantara valuta Rupiah Rp
45.000.000
Kas Rupiah Rp 45.000.000
Kas Rupiah Rp 45.000.000
4.
Seorang nasabah mencairkan deposito SGD
sebesar 20.000 Pembayaran dilakukan secara tunai dengavaluta SGD
Jurnal:
Rek Deposito Valas SGD 20.000
Jurnal:
Rek Deposito Valas SGD 20.000
Kas Valas SGD 20.000
e.
Jual Beli Bank Notes Secara Tunai (Exhange Cash)
1. Seorang nasabah menjual Bank Notes USD 500 secara
tunai. Kurs beli USD Rp 8.000 Kurs jual USD Rp 9.000 Hasil penjualan Bank Notes
kehendaki dalam valuta rupiah.
Jurnal:
Kas Valas USD 500
Rek Perantara Valuta USD 500
Jurnal:
Kas Valas USD 500
Rek Perantara Valuta USD 500
Rek
Perantara Valuta Rupiah Rp
4.000.000
Kas Rupiah Rp 4.000.000
Kas Rupiah Rp 4.000.000
2. Seorang nasabah membeli Bank Notes Euro sebesar 2.000
Kurs beli Euro Rp 9.000, Kurs jual Euro Rp 10.000 pembayaran dilakukan dengan
valuta rupiah
Jurnal:
Kas Rupiah Rp 20.000.000
Rek Perantara Valuta Rp 20.000.000
Jurnal:
Kas Rupiah Rp 20.000.000
Rek Perantara Valuta Rp 20.000.000
Rek
Perantara Valuta Euro 2.000
Kas Valas Euro 2.000
Kas Valas Euro 2.000
3. Bank Asia Cabang Malang membeli Bank Notes USD dari
nasabah sebesar USD 1.000 Kurs beli USD Rp 9.800 Kurs jual USD Rp 9.850 Kurs
buku di kantor pusat Rp 9.900
Jurnal:
Kas Valas USD 1.000
Rek Perantara Valuta USD 1.000
Jurnal:
Kas Valas USD 1.000
Rek Perantara Valuta USD 1.000
Rek
Perantara Valuta Rupiah Rp
9.800.000
Kas Rupiah Rp 9.800.000
Kas Rupiah Rp 9.800.000
Cabang
Jual Bank Notes ke Kantor Pusat (RAK):
Rekening Antar Kantor Rp9.900.000
Rek Perantara Valuta Rupiah Rp 9.900.000
Rekening Antar Kantor Rp9.900.000
Rek Perantara Valuta Rupiah Rp 9.900.000
Rek
Antar Unit Valuta USD 1.000
Kas Valas 1.000
Kas Valas 1.000
Keuntungan
Cabang dari pembelian Bank Notes :
Rek Antar Kantor Rp 100.000
Bank Notes Rp 100.000
Rek Antar Kantor Rp 100.000
Bank Notes Rp 100.000
4. Transaksi Saat Penutupan (Akhir Hari) Cabang Head
Teller menerima setoran tunai dari Teller 1 Sebesar Rp 50.000.000 dan setoran
dari kas kecil Rp 500.000 saat penutupan cabang.
Jurnal:
Kas Induk Rp 50.500.000
Kas Teller I Rp 50.000.000
Kas Kecil Rp 500.000
Jurnal:
Kas Induk Rp 50.500.000
Kas Teller I Rp 50.000.000
Kas Kecil Rp 500.000
E.
Pengertian Giro
Pengertian giro menurut
Undang-undang Perbankan nomor 10 tahun 1998 adalah simpanan/dana pihak ketiga,
dimana penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan media yaitu
cek (cheque), bilyet giro dan sarana perintah pembayaran lainnya.
Giro adalah suatu istilah perbankan
untuk suatu cara pembayaran yang hampir merupakan kebalikan dari sistem cek.
Suatu cek diberikan kepada pihak penerima pembayaran (payee) yang menyimpannya
di bank mereka, sedangkan giro diberikan oleh pihak pembayar (payer) ke
banknya, yang selanjutnya akan mentransfer dana kepada bank pihak penerima,
langsung ke akun mereka. Perbedaan tersebut termasuk jenis perbedaan sistem
‘dorong dan tarik’ (push and pull). Suatu cek adalah transaksi ‘tarik’:
menunjukkan cek akan menyebabkan bank penerima pembayaran mencari dana ke bank
sang pembayar yang jika
tersedia akan menarik uang tersebut. Jika tidak tersedia, cek akan “terpental” dan dikembalikan dengan pesan bahwa dana tak mencukupi. Sebaliknya, giro adalah transaksi ‘dorong’: pembayar memerintahkan banknya untuk mengambil dana dari akun yang ada dan mengirimkannya ke bank penerima pembayaran sehingga penerima pembayaran dapat mengambil uang tersebut. Karenanya, suatu giro tidak dapat “terpental”, karena bank hanya akan memproses perintah jika pihak pembayar memiliki dana yang cukup untuk melakukan pembayaran tersebut. Namun ini juga berarti pihak pembayar tidak mendapatkan keuntungan dari “float”.
tersedia akan menarik uang tersebut. Jika tidak tersedia, cek akan “terpental” dan dikembalikan dengan pesan bahwa dana tak mencukupi. Sebaliknya, giro adalah transaksi ‘dorong’: pembayar memerintahkan banknya untuk mengambil dana dari akun yang ada dan mengirimkannya ke bank penerima pembayaran sehingga penerima pembayaran dapat mengambil uang tersebut. Karenanya, suatu giro tidak dapat “terpental”, karena bank hanya akan memproses perintah jika pihak pembayar memiliki dana yang cukup untuk melakukan pembayaran tersebut. Namun ini juga berarti pihak pembayar tidak mendapatkan keuntungan dari “float”.
Kesimpulannya adalah Rekening Giro
atau Current Account merupakan salah satu produk perbankan berupa simpanan dari
nasabah perseorangan maupun badan usaha dalam Rupiah maupun mata uang asing
yang penarikannya dapat dilakukan kapan saja selama jam kerja dengan
menggunakan warkat Cek dan Bilyet Giro.
F.
Alat – Alat
Pembayaran Giro
Giro adalah merupakan ALAT
PEMBAYARAN NON TUNAI . Dalam
dunia bisnis tak sedikit orang melakukan transaksi pembayaran non tunai. Apakah
yang dimaksud pembayaran non tunai? yaitu pembayaran yang dilakukan tanpa
menggunakan uang tunai yang beredar saat ini melainkan menggunakan cek atau
bilyet giro atau sering disebut BG.
Cek adalah surat perintah tak
bersyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu yang memerlukan ketersediaan
dana setiap saat, terutama saat diunjukan oleh pemegang.
Masa pengunjukan cek adalah 70 hari setelah tanggal penerbitan, sedangkan jangka waktu180 hari adalah terkait dengan hak regress (hak tagih) karena ada penolakan atas cek yang diunjukan dalam masa 70 hari tersebut. Sepanjang tidak ada pembatalan cek setelah masa pengunjukan (70hari), bank dapat melakukan pembayaran kepada nasabah tanpa perlu konfirmasi kepada penarik.
Masa pengunjukan cek adalah 70 hari setelah tanggal penerbitan, sedangkan jangka waktu180 hari adalah terkait dengan hak regress (hak tagih) karena ada penolakan atas cek yang diunjukan dalam masa 70 hari tersebut. Sepanjang tidak ada pembatalan cek setelah masa pengunjukan (70hari), bank dapat melakukan pembayaran kepada nasabah tanpa perlu konfirmasi kepada penarik.
Bilyet Giro
adalah surat
perintah dari nasabah kepada penyimpan dana untuk melakukan pemindahbukuan
sejumlah dana dari rekening yang bersangkutan kepada rekening pemegang yang
disebutkan namanya.
Syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam BG:
- Nama "Bilyet Giro" dan nomer BG ang bersangkutan
- Nama tertarik
- Perintah yang jelas dan tanpa syarat untuk memindahbukukan dana atas beban rek. penarik
- Nama dan nomer rekening pemegang
- Nama bank pemegang
- Jumlah dana yang dipindahbukukan baik dalam angka maupun huruf selengkap-lengkapnya
- Tempat dan tanggal penarikan
- Tanggal efektif
- Tanda tangan, nama jelas atau dilengkapi dengan cap/stempel sesuai dengan syarat pembukaan rek.
Bilyet Giro yang ditolak dalam tenggang waktu adanya kewajiban penyediaan dana oleh penarik karena dananya tidak cukup, dikategorikan sebagai Bilyet Giro kosong. dan mendapat sanksi administratif dalam Daftar Hitam Nasabah.
- Nama "Bilyet Giro" dan nomer BG ang bersangkutan
- Nama tertarik
- Perintah yang jelas dan tanpa syarat untuk memindahbukukan dana atas beban rek. penarik
- Nama dan nomer rekening pemegang
- Nama bank pemegang
- Jumlah dana yang dipindahbukukan baik dalam angka maupun huruf selengkap-lengkapnya
- Tempat dan tanggal penarikan
- Tanggal efektif
- Tanda tangan, nama jelas atau dilengkapi dengan cap/stempel sesuai dengan syarat pembukaan rek.
Bilyet Giro yang ditolak dalam tenggang waktu adanya kewajiban penyediaan dana oleh penarik karena dananya tidak cukup, dikategorikan sebagai Bilyet Giro kosong. dan mendapat sanksi administratif dalam Daftar Hitam Nasabah.
G.
Jasa Giro
Perhitungan Bunga Giro
Seorang nasabah giro, apabila masih
memiliki saldo kredit selama periode perhitungan bunga atau jasa giro, akan
diberikan sejumlah bunga giro. Perhitungan bunga giro dilakukan atas saldo
rata-rata terendah dari mutasi setiap bulan. Pembukuan langsung dibukukan atas
keuntungan nasabah yang bersangkutan.
Contoh perhitungan bunga Giro untuk
Tn. Gunawan, nasabah Bank Omega Cabang Jakarta, dapat diilustrasikan.
BANK
OMEGA
Cabang
Jakarta
Rekening
Koran
Per
30 November 2011
|
||||
Nomor Rekening :
01820008912
Nama
:
Gunawan
Suku Bunga : 12%pa
Alamat
: Jl. Duta II/1
Jakarta Selatan
|
||||
Tgl.
|
Mutasi
|
Debet
|
Kredit
|
Saldo
|
1/11
|
Setor Tunai
|
100.000.000
|
100.000.000
|
|
6/11
|
Setor Kliring
|
10.000.000
|
110.000.000
|
|
8/11
|
Tarik Tunai
|
15.000.000
|
95.000.000
|
|
11/11
|
Setor Transfer
|
5.000.000
|
100.000.000
|
|
15/11
|
Tarik Kliring
|
4.000.000
|
96.000.000
|
|
20/11
|
Tarik Transfer
|
2.000.000
|
94.000.000
|
|
30/11
|
Bunga Giro
|
973.666
|
94.973.666
|
|
Keterangan :
Pimpinan Cabang
SE & O
|
3 metode perhitungan bunga sbb:
a.
Metode
saldo terendah
Perhitungan
bunga giro, bila diterapkan saldo terendah bulan November 2011:
Bunga
Tahunan 12%.
Bunga
Bulanan 1,00%
Perhitungan
Bunga : 1,00% * Rp 94.000.000 = Rp 940.000
b.
Metode
lama mengendap
Bila
perhitungan bunga giro diterapkan berdasarkan lamanya pengendapan dana:
Tanggal
|
Saldo
|
Lamanya
|
Bunga
|
1-5
|
Rp 100.000.000
|
5
hari
|
Rp
166.667
|
6-7
|
110.000.000
|
2
hari
|
73.333
|
8-10
|
95.000.000
|
3
hari
|
95.000
|
11-14
|
100.000.000
|
4
hari
|
133.333
|
15-20
|
96.000.000
|
6
hari
|
192.000
|
21-30
|
94.000.000
|
10
hari
|
313.333
|
Jumlah Bunga
......................................................................... Rp 973.666
|
c.
Metode
rata-rata
Bila perhitungan bunga dilakukan berdasarkan saldo rata-rata
setiap bulannya, maka diperoleh perhitungan sebagai berikut:
Saldo rata-rata perbulan
.......................................................... Rp. 99.160.000
Bunga sebulan
.........................................................................
Rp. 991.600
Metode mana yang akan diterapkan
oleh Bank Omega dapat diputuskan sendiri berdasarkan pengalaman bank. Hal yang
akan mempengaruhi perhitungan bunga ini adalah fluktuasi dari saldo rekening
giro. Dalam hal ini harus diketahui perilaku pergerakan saldo giro, baik
menurun maupun meningkat, setiap bulannya sebagai dasar pemilihan metode
perhitungan bunga.
Latihan:
Transaksi
Rekening giro Budi di BCA pada bulan Mei 20I3 sbb:
I
mei setor uang tunai Rp.50.000.000
6
mei terima transfer Rp. 30.000.000
I3
mei setor tunai Rp.I5.000.000
20
mei ambil cek Rp.25.000.000
24
mei tarik cek Rp.I0.000.000
Bunga
6 % setahun
Pertanyaan:
Hitung
bunga bulan mei dengan metode saldo terendah, lama mengendap dan rata-rata
serta buatlah jurnalnya.
H.
Akuntansi Unit
Giro
Transaksi giro
yang dibukukan oleh suatu bank dapat terjadi dari peristiwa seperti setoran
nasabah, baik tunai maupun kliring, setoran dari transfer, pemindah bukuan
karena kliring atau transfer, penarikan tunai atau kliring, penambahan karena
jasa atau bunga giro, pembebanan karena amanat nasabah, dan lainnya
a.
Pembukaan
rekening/ setoran awal
Ny. Grace calon nasabah Bank DKI
ingin membuka rekening giro pada Cabang Jakarta dengan melakukan setoran tunai
/ cash sebagai setoran awal di rekening gironya sejumlah Rp 100.000.000,00
& biaya administrasi untuk buku cek sejumlah Rp 50.000,00
Kas
Rp. 100.050.000,00
Giro Ny.
Grace
Rp. 100.000.000,00
Persediaan buku cek
Rp. 50.000,00
b.
Setoran kliring
Ny. Grace menyerahkan cek giro Bank BNI
sejumlah Rp 10.000.000,00 untuk disetorkan kepada rekening gironya di Bank DKI.
Bank
Indonesia
-giro
Rp 10.000.000,00
Warkat
Kliring
Rp 10.000.000,00
Pada waktu kliring berhasil
Warkat Kliring
Rp. 10.000.000,00
Giro Ny. Grace Rp.
10.000.000,00
c.
Setoran dalam
Transfer
Ny. Grace menerima transfer dari Ibu Endang nasabah
Bank BCA sebesar Rp 5.000.000,00
Giro
BCA
Rp 5.000.000,00
Giro Ny.
Grace
Rp 5.000.000,00
d.
Penarikan Giro
1.
Penarikan tunai
Ny. Grace menarik selembar cek untuk
dibayarkan secara tunai oleh Bank DKI sebesar Rp 15.000.000,00
Giro Ny. Grace Rp. 15.000.000,00
Kas
Rp. 15.000.000,00
2.
Penarikan kliring
Ny. Grace menerbitkan cek sebesar Rp
4.000.000,00 diberikan kepada temannya Nn. Early seorang nasabah Bank Permata
Giro Ny.
Grace
Rp 4.000.000,00
Bank Indonesia –
giro
Rp 4.000.000,00
3.
Penarikan dengan
amanat
Ny. Grace memerintahkan Bank DKI
untuk mendebet rekening gironya sebesar Rp 2.000.000,00 untuk dipindahbukukan
ke dalam rekening Ny. Ira pada Bank DKI Cabang Depok.
Giro Ny.
Grace
Rp 2.000.000,00
RAK * Cabang
Jakarta
Rp 2.000.000,00
*) Rekening Antar Kantor
Latihan 0I:
Maret 20i3
|
Keterangan
|
I
|
Andi membuka rek giro tunai di BCA Jakarta
Rp.40.000.000
|
5
|
Andi menerima
transfer langsung dari BNI
Rp.20.000.000 atas nama Budi
|
7
|
Andi menarik cek tunai
Rp.5.000.000 untuk Tuan Cepot.
|
I0
|
Andi menyuruh BCA
mendebet rek gironya untuk C seorang nasabah BCA Kebumen sebesar
Rp.Io.ooo.ooo
|
20
|
Andi menarik cek
sebesar I5.000.000 untuk Deva seorang nasabah BNI
|
25
|
Andi menyerahkan
cek giro Mandiri Rp. I2.000.000 untuk rekeningnya
|
|
|
Pertanyaan:
a.
Buat jurnal
transaksi diatas
Hitung bunga giro per 3I Maret 20I3 dengan
asumsi bunga 6%/tahun dengan metode saldo
terendah, rata-rata dan harian(lama mengendap), serta buat jurnalnya.