6 ANALISIS PERMINTAAN PASAR
Overview
|
|
Salah satu alasan utama perusahaan
melakukan riset pemasaran adalah untuk mengidentifikasi peluang pasar.
Setelah riset selesai, perusahaan harus mengukur dan memperkirakan ukuran,
pertumbuhan, dan potensi laba tiap-tiap peluang dalam bentuk ramalan. Bila ramalannya
ternyata jauh dari kenyataan, perusahaan itu akan menanggung beban kelebihan
kapasitas dan persediaan atau persediaan barangnya tidak memadai. Namun
demikian kesuksesan pemasaran sangat tergantung pada hasil ramalan sebagai
dasar pemilihan segmen pasar
|
|
Tujuan
|
1.
Mahasiswa mampu
mengidentifikasi jenis pasar
2.
Mahasiswa mampu
menjelaskan proses peramalan penjualan
3.
Mahasiswa mampu
menjelaskan pemilihan segmen pasar
|
1.1 Pengukuran dan Peramalan Permintaan
Salah satu
alasan utama perusahaan melakukan riset pemasaran adalah untuk mengidentifikasi
peluang pasar. Setelah riset selesai, perusahaan harus mengukur dan
memperkirakan ukuran, pertumbuhan, dan potensi laba tiap-tiap peluang pasar.
Ramalan penjualan selanjutnya digunakan oleh departemen keuangan untuk membuat
cadangan kas yang dibutuhkan untuk oleh departemen produksi untuk menentukan
kapasitas produksi; oleh departemen pembelian untuk memperoleh jumlah perlengkapan
yang tepat dan oleh departemen sumber daya manusia untuk mempekerjakan jumlah
pekerja yang dibutuhkan.
Pemasaran
bertanggung jawab untuk mempersiapkan ramalan penjualan. Bila perkiraannya
ternyata jauh dari kenyataan, perusahaan itu akan menanggung beban kelebihan
kapasitas dan persediaan atau persediaan barangnya tidak memadai. Ramalan
penjualan didasarkan pada estimasi permintaan. Para pemasar perlu
mendefinisikan dengan hati-hati apa yang mereka maksudkan dengan permintaan
pasar. Di sini ada contoh yang baik tentang perlunya mendefinisikan pasar
secara tepat:
§ Pasar potensial adalah sekumpulan konsumen
yang menyatakan minat atas tawaran pasar tertentu. Akan tetapi, minat konsumen
tidak memadai untuk mendefinisikan pasar. Para calon konsumen harus mempunyai
pendapatan yang cukup untuk membeli produk tersebut dan akses terhadap produk
yang ditawarkan.
§ Pasar yang tersedia adalah
sekumpulan konsumen yang mempunyai minat, pendapatan, dan akses terhadap
tawaran pasar tertentu. Untuk beberapa tawaran pasar, perusahaan atau negara
dapat membatasi penjualan kepada kelompok-kelompok tertentu, misalnya
pembatasan berdasarkan umur. Orang-orang diluar pembatasan tersebut akan membentuk pasar tersedia yang memenuhi syarat
(qualified
available market) yaitu
sekelompok pelanggan yang mempunyai minat, pendapatan, akses, dan kualifikasi
atas tawaran pasar tertentu.
§ Pasar sasaran adalah bagian dari pasar
tersedia yang memenuhi syarat dan telah diputuskan oleh perusahaan untuk
dimasuki. Perusahaan itu, sebagai contoh, mungkin memutuskan untuk
mengonsentrasikan usaha pemasaran dan distribusinya di Jawa Barat. Perusahaan
itu pada akhirnya akan melakukan penjualan kepada sejumlah pembeli tertentu di
pasar sasarannya.
§ Pasar yang telah di tembus adalah
sekumpulan konsumen yang telah membeli produk perusahaan.
Definisi-definisi
pasar tersebut merupakan perangkat yang berguna untuk perencanaan pasar. Bila
perusahaan tidak puas dengan penjualannya saat ini, maka perusahaan dapat
mengambil beberapa tindakan, diantaranya : berusaha menarik semakin besar
persentase pembeli dari pasar sasarannya,
menurunkan kualifikasi calon pembeli, mengembangkan pasar yang tersedia
dengan membuka jaringan distribusi yang makin luas, menurunkan harga, dan
mereposisikan kembali perusahaan pada benak pelanggannya.
langkah
pertama para pemasar dalam mengevaluasi peluang pasar adalah mengestimasi
permintaan pasar total. Permintaan pasar suatu produk adalah volume total yang
akan dibeli oleh kelompok pelanggan tertentu di wilayah geografis tertentu,
pada periode waktu tertentu, di lingkungan pemasaran tertentu, dan dengan program
pemasaran tertentu.
Permintaan
pasar bukanlah angka yang tetap, melainkan fungsi dari sejumlah kondisi
tertentu. Karena alasan itu, permintaan pasar dapat disebut fungsi permintaan
pasar.
Perusahaan
juga harus membandingkan pangsa pasar sekarang dengan pangsa pasar potensial.
Hasilnya disebut indeks penetrasi pangsa, indeks penetrasi pasar yang rendah
menunjukkan adanya potensi pertumbuhan yang sangat besar bagi seluruh
perusahaan. Faktor-faktor pendorongnya diantaranya
adalah: kesadaran merek yang rendah,
manfaat yang rendah, dan harga yang terlalu tinggi. Perusahaan harus
menghitung kenaikan penetrasi pangsa yang akan terjadi jika dilakukan investasi
untuk menghilangkan masing-masing kekurangan itu, supaya bisa melihat investasi
mana yang akan menghasilkan perbaikan penetrasi pangsa yang tertinggi.
Fungsi
permintaan pasar bukanlah gambaran permintaan pasar alternatif dari waktu ke
waktu., melainkan menunjukkan ramalan permintaan pasar akibat dari berbagai
alternatif usaha pemasaran yang
dilakukani.
Ramalan pasar
menunjukkan permintaan pasar yang diharapkan, bukan permintaan pasar maksimum.
Untuk istilah yang terakhir itu, kita harus membayangkan tingkat permintaan
pasar yang dihasilkan oleh level pengeluaran pemasaran industri yang “sangat
tinggi,” di mana peningkatan usaha pemasaran yang lebih jauh hanya akan
berpengaruh kecil dalam mendorong peningkatan permintaan. Potensi pasar adalah
batas yang didekati oleh permintaan pasar ketika pengeluaran pemasaran industri
mendekati tak terhingga, untuk lingkungan pemasaran tertentu.
Para analis
pasar membedakan posisi fungsi permintaan pasar dan pergerakan sepanjang fungsi
tersebut. Perusahaan tidak dapat mengubah posisi fungsi permintaan pasar, yang
ditentukan oleh lingkungan pemasaran. Akan tetapi, para perusahaan mempengaruhi
lokasi tertentu mereka di fungsi tersebut ketika mereka memutuskan berapa
banyak yang akan dikeluarkan untuk pemasaran.
Perusahaan
berasumsi bahwa semakin rendah %tase penetrasi produk, maka semakin tinggi
potensi pasar, walaupun pernyataan itu mengasumsikan setiap orang akhirnya
menjadi pasar bagi setiap produk.
Permintaan
perusahaan adalah estimasi pangsa permintaan pasar perusahaan tersebut pada
sejumlah alternatif usaha pemasaran perusahaan pada periode waktu tertentu.
Pangsa permintaan pasar suatu perusahaan bergantung pada bagaimana produk,
pelayanan, harga, komunikasi, dan aspek lain di perusahaan tersebut dipandang
oleh konsumen bila dibandingkan dengan para pesaingnya. Bila hal-hal lainnya
sama, pangsa pasar perusahaan akan bergantung pada ukuran dan efektivitas
outputnya bila dibandingkan dengan output pesaingnya.
Ramalan
penjualan, setelah para pemasar membuat estimasi permintaan perusahaan, tugas
mereka selanjutnya adalah memilih tingkat usaha pemasaran. Tingkatan yang dipilih itu akan menghasilkan tingkat
penjualan yang diharapkan. Ramalan penjualan perusahaan adalah tingkat
penjualan perusahaan yang diharapkan, yakni yang dihitung berdasarkan rencana
pemasaran yang dipilih dan lingkungan pemasaran yang diasumsikan.
Ada dua konsep
lain yang perlu disebutkan yang terkait dengan ramalan penjualan perusahaan. Kuota penjualan adalah seperangkat
sasaran penjualan untuk lini produk, divisi perusahaan, atau tenaga penjualan.
Kuota penjualan itu merupakan perangkat manajerial untuk mendefinisikan dan
mendorong usaha penjualan. Manajemen menetapkan kuota penjualan berdasarkan
ramalan penjualan perusahaan dan carea t untuk mencapainya. Untuk menggiatkan
usaha tenaga penjualan, kuota penjualan biasanya ditetapkan sedikit lebih tinggi
daripada estimasi penjualannya.
Anggaran penjualan adalah
estimasi konservatif mengenai volume penjualan yang diharapkan dan digunakan
terutama dalam pembuatan keputusan-keputusan pembelian, produksi, dan arus kas
terkini. Anggaran penjualan tersebut berdasarkan ramalan penjualan dan tuntutan
untuk menghindari risiko yang berlebihan. Anggaran penjualan umumnya ditetapkan
sedikit lebih rendah daripada ramalan penjualan.
Potensi
penjualan perusahaan adalah batas penjualan yang didekati oleh permintaan
perusahaan ketika usaha pemasaran perusahaan itu meningkat jika dibandingkan
dengan para pesaingnya. Tentu saja batas absolut permintaan perusahaan adalah
potensi pasarnya. Keduanya akan menjadi sama jika perusahaan tersebut berhasil
memperoleh 100 % pasar. Dalam kebanyakan kasus, potensi penjualan perusahaan
lebih rendah daripada potensi pasar, bahkan ketika pengeluaran pemasaran
perusahaan itu meningkat pesat bila dibandingkan dengan para pesaingnya.
Alasannya adalah setiap pesaing mempunyai pembeli setia yang tidak peka
terhadap usaha perusahaan lain yang berusaha menarik mereka.
Bagaimana mengestimasi permintaan saat ini. Hal ini dapat
dilakukan pertama kali dengan menghitung potensi pasar total. Potensi pasar
total adalah jumlah penjualan maksimum yang mungkin tersedia bagi seluruh
perusahaan pada industri tertentu selama periode tertentu, bila sudah diketahui
tingkat usaha pemasaran industri dan kondisi lingkungannya. Cara umum untuk
mengestimasi potensi pasar total adalah: Estimasikan jumlah potensi pembeli dikalikan
dengan jumlah rata-rata yang dibeli oleh seorang pembeli serta kalikan dengan
harganya.
Bila 100 juta
orang membeli buku setiap tahun, dan rata-rata buku yang dibeli oleh pembeli
tiga buku tiap tahun, dan harga buku rata-rata adalah 50 ribu, maka potensi
pasar total buku adalah 30 miliar (100 juta X 6 X 50 ribu). Komponen yang
paling sulit diestimasi adalah jumlah pembeli produk tertentu atau di pasar
tertentu. Orang selalu dapat memulai perhitungan itu dengan populasi total
negara Indonesia, katakan 240 juta orang. Langkah selanjutnya adalah
mengeluarkan kelompok yang sudah pasti tidak akan membeli produk yang
bersangkutan. Dengan suatu asumsi bahwa orang buta huruf dan anak di bawah 12
tahun tidak membeli buku, dan jumlah mereka 20 % dari populasi.
Itu berarti
hanya 80 % dari populasi, atau kurang lebih 192 juta orang, yang| akan berada
di kelompok yang dicurigai (suspect pool). Selanjutnya dapat
dilakukan riset lebih jauh dan menemukan bahwa orang yang penghasilan dan
pendidikannya rendah tidak membaca buku dan jumlah mereka meliputi lebih dari
30 % dari suspect pool, Dengan mengeluarkan mereka, didapatkann kelompok calon
(prospect
pool) yang berjumlah sekitar 134 juta pembeli buku. Angka tersebut akan
digunakan sebagai potensi jumlah pembeli dalam menghitung potensi pasar total.
Potensi pasar
wilayah dimulai dari perusahaan-perusahaan yang menghadapi masalah dalam
memilih wilayah terbaik dan mengalokasikan anggaran pemasaran mereka secara
optimal ke berbagai wilayah tersebut. Karena itu mereka perlu mengestimasi
potensi pasar sejumlah kota, negara bagian, dan negara yang berbeda-beda. Ada
dua metode utama yang digunakan untuk menilai potensi pasar wilayah yaitu :
1. metode
pembentukan pasar (the market build up method) yang digunakan khususnya oleh para
pemasar untuk konsumen bisnis atau perusahaan
2. metode indeks
berbagai faktor (the multiple-factor index method) yang digunakan khususnya oleh
para pemasar untuk konsumenakhir atau barang konsumsi.
Mengestimasi Permintaan yang Akan Datang. Sangat sedikit
produk atau jasa yang mudah untuk dibuat ramalannya. Dari yang sedikit itu,
umumnya adalah produk yang tingkat kecenderungan absolutnya relatif konstan dan
yang tidak mengalami persaingan (perusahaan penyedia jasa umum) atau produk
yang menghadapi persaingan yang stabil (oligopoli murni). Di kebanyakan pasar,
permintaan total dan permintaan per perusahaan tidak stabil, dan ramalan yang
baik menjadi faktor kunci bagi keberhasilan perusahaan. Semakin tidak stabil
permintaan, semakin penting ketepatan peramalan, dan semakin teliti prosedur
peramalannya.
Perusahaan-perusahaan
umumnya menggunakan prosedur tiga tahap untuk menyiapkan ramalan penjualan.
Mula-mula mereka menyiapkan ramalan perekonomian makro, lalu diikuti oleh
ramalan industri, dan setelah itu diikuti oleh ramalan penjualan perusahaan.
Ramalan perekonomian makro membutuhkan proyeksi tingkat inflasi, pengangguran,
tingkat suku bunga, pengeluaran konsumen, investasi bisnis, pengeluaran
pemerintah, ekspor neto, dan variabel-variabel lainnya. Hasil akhirnya adalah
ramalan produk nasional bruto, yang kemudian digunakan bersama dengan
indikator-indikator msakro ekonomi lainnya untuk membuat ramalan penjualan
industri. Kemudian, perusahaan menurunkan angka ramalan penjualannya dengan
mengasumsikan bahwa perusahaan itu akan mendapatkan sejumlah pangsa pasar
tertentu.
Bagaimana cara
perusahaan menyusun ramalan? Perusahaan bisa melakukannva secara internal atau
membeli ramalan dari sejumlah sumber luar seperti perusahaan riset pemasaran
yang menyusun ramalan dengan mewawancarai pelanggan, distributor, dan pihak
lain yang banyak pengetahuannya. Seluruh ramalan dirancang berdasarkan satu di
antara tiga dasar informasi: apa yang dikatakan orang, apa yang akan dilakukan
orang, atau apa yang telah dilakukan orang.
Ramalan
penjualan dapat disusun berdasarkan penjualan yang telah lalu Analisis
runtut-waktu (time-series analysis)
adalah penguraian runtut waktu yang lalu menjadi empat komponen (tren, siklus,
musiman, dan komponen tak teratur) dan memproyeksikan komponen-komponen itu ke
masa depan. Pelancaran eksponensial (exponential smoothing) adalah
memproyeksikan penjualan periode berikut dengan cara menggabungkan rata-rata
penjualan yang lalu dan penjualan terkini, dengan memberikan bobot yang lebih
besar ke penjualan terkini. Analisis permintaan statistikal adalah berupa
pengukuran level dampak masing-masing dari serangkaian faktor kausal (misalnya,
penghasilan, pengeluaran pemasaran, harga) pada level penjualannya. Akhirnya,
analisis ekonometrik adalah berupa penyusunan seperangkat persamaan yang
menggambarkan sistem tertentu, yang selanjutnya menghasilkan kesesuaian dengan
sejumlah parameter secara statistik.
Bagaimana
dengan proses pengujian pasar karena bila pembeli tidak merencanakan pembelian
mereka, maka uji pasar secara langsung perlu dilakukan. Uji pasar langsung
diperlukan terutama untuk meramalkan penjualan produk baru atau penjualan
produk yang sudah ada di wilayah atau saluran distribusi baru.
1.2 Segmentasi target dan Posisi
Titik awal
pembahasan segmentasi adalah pemasaran masal. Dalam pemasaran masal, penjual
menjalankan produksi masal, distribusi masal, dan promosi masal atas produk
tertentu bagi semua pembeli. Seperti ketika
Henry Ford dari Ford Motor Company menerapkan strategi
pemasaran itu ketika ia menawarkan Ford T
Model dengan warna apa pun, asalkan
warna tersebut hitam.
Argumen bagi
pemasaran masal adalah ia menciptakan potensi pasar yang terbesar, yang akan
menghasilkan biaya yang lebih rendah, yang pada gilirannya dapat menghasilkan
harga lebih rendah atau marjin lebih tinggi. Namun, banyak kritik yang menunjuk
pada kenyataan bahwa pasar itu sebenarnya terpecah-pecah, sehingga pemasaran
masal lebih sulit dilaksanakan. Peningkatan jumlah media iklan dan saluran
distribusi menyebabkan lebih sulit dan lebih mahal menjangkau khalayak masal.
Pada akhirnya banyak perusahaan yang beralih ke
model pemasaran sebagai berikut: pemasaran segmen, pemasaran ceruk,
pemasaran wilayah setempat, dan pemasaran individual.
Pemasaran Segmen. Segmen pasar
terdiri dari kelompok pelanggan yang memiliki seperangkat keinginan yang sama.
Dengan demikian, kita akan membedakan antara pembeli mobil yang sangat mencari
transportasi dasar yang murah dan mereka yang mencari pengalaman berkendaraan
yang mewah. Kita harus hati-hati agar tidak mengacaukan antara segmen dan
sektor. Perusahaan mobil mungkin
akan membidik pembeli mobil berpenghasilan menengah yang
masih muda. Masalahnya adalah pembeli mobil berpenghasilan menengah yang masih
muda akan berbeda dalam hal apakah yang mereka inginkan dari mobil. Ada yang
menginginkan mobil murah dan yang lain menginginkan mobil mahal. Pembeli mobil
berpenghasilan menengah yang masih muda merupakan sektor, bukan segmen.
Pemasar tidak
menciptakan segmen. Tugas pemasar adalah mengidentifikasi segmen dan memutuskan
mana yang dibidik. Pemasaran segmen memberikan beberapa manfaat besar
dibandingkan pemasaran masal. Perusahaan dapat merancang, menetapkan harga,
menyingkapkan, dan menyerahkan produk atau jasa secara lebih baik untuk
memuaskan pasar sasaran. Perusahaan juga dapat membuat program dan kegiatan
pemasaran untuk mencerminkan pemasaran pesaing.
Pemasaran ceruk. ceruk (niche)
kalau didefinisikan lebih sempit adalah kelompok pelanggan yang mencari bauran
manfaat yang terbedakan (distinctive). Pemasar biasanya
mengidentifikasi ceruk dengan membagi-bagi segmen tertentu menjadi subsegmen.
Ceruk yang
menarik memiliki ciri-ciri sebagai berikut. Pelanggan di ceruk itu memiliki
kumpulan kebutuhan yang benar-benar berbeda, bersedia membayar harga tambahan
kepada perusahaan yang paling memuaskan kebutuhan mereka, ceruk itu tidak
mungkin menarik pesaing lain, perusahaan pengisi ceruk mendapatkan penghematan
tertentu karena spesialisasi, dan ceruk memiliki ukuran, laba, serta potensi
pertumbuhan yang memadai. Segmen biasanya cukup besar dan karena itu umumnya
menarik beberapa pesaing, sedangkan ceruk cukup kecil dan umumnya hanya menarik
satu atau dua pesaing.
Perusahaa-perusahaan
besar, bisa saja kehilangan bagian-bagian tertentu dari pasar mereka karena
diambil oleh pengisi ceruk pasar. Dalam manajemen pemasaran konfrontasi seperti
itu dapat dijuluki sebagai “gerilya melawan gajah”. Bahkan beberapa perusahaan
besar telah beralih ke pemasaran ceruk.
Para pemasar
ceruk (niche marketers) biasanya dianggap sangat memahami kebutuhan
pelanggan mereka sehingga pelanggan mereka bersedia membayar harga tambahan.
Ketika efisiensi pemasaran meningkat, ceruk yang tampaknya terlalu kecil
menjadi lebih mampu menghasilkan laba.
Pemasaran Lokal. Pemasaran ini
bertujuan menghasilkan program pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan dan
keinginan kelompok pelanggan lokal meliputi wilayah perdagangan, lingkungan
sekitar dan jenis toko tertentu.
Pemasaran
lokal mencerminkan tren pertumbuhan yang disebut pemasaran akar rumput. Aktivitas pemasaran berkonsentrasi
pada usaha menjadi serelevan mungkin dengan pelanggan individual. Banyak
keberhasilan awal sepatu merek Nike disebabkan kemampuannya melibatkan konsumen sasaran melalui pemasaran
akar rumput seperti memberikan sponsor tim sekolah lokal, perlengkapan sekolah
seperti sepatu, pakaian, dan peralatan olahraga.
Sebagian besar
pemasaran akar rumput setempat adalah pemasaran percobaan yang mempromosikan
satu produk atau jasa. Bukan sekedar mengkomunikasikan fitur dan manfaatnya,
melainkan juga menghubungkannya dengan pengalaman yang unik dan menarik.
Holiday Inn Hotels and Resorts contohnya
dengan mencoba membangkitkan lagi citra mereknya yang redup melalui pemasaran
eksperiensial yang ditujukan bukan hanya untuk menciptakan pengalaman pelanggan
baru, melainkan juga membuat pelanggan membangkitkan kembali nostalgia terhadap
pengalaman masa kecil mereka dengan hotel tersebut.
Customized
marketing. Tingkat
segmentasi tertinggi mengarah ke “segmen tunggal,” “pemasaran sesuai kebutuhan
satu pelanggan {customized marketing)” atau “pemasaran satu lawan satu.” Dewasa ini pelanggan lebih banyak
berinisiatif sendiri dalam menentukan apa dan bagaimana melakukan pembelian.
Mereka masuk ke internet, mencari informasi, mengevaluasi tawaran produk atau
jasa, serta berdialog dengan pelanggan lainnya, pemasok bahkan hingga pemerhati
produk atau jasa. Dalam banyak kasus, mereka juga merancang produk yang
diinginkan.
Tiap-tiap unit
bisnis harus memutuskan apakah ia akan mendapat lebih banyak hasil jika
merancang sistem bisnisnya untuk menciptakan tawaran bagi segmen atau individu.
Perusahaan-perusahaan yang lebih menyukai segmentasi menganggapnya lebih
efisien, karena menuntut lebih sedikit informasi pelanggan dan memungkinkan
tawaran pasar yang lebih terstandarisasi. Perusahaan yang lebih menyukai
pemasaran individual mengklaim bahwa segmen itu hanya angan-angan, yakni bahwa
individu-individu dalam segmen itu sangat berbeda-beda, dan bahwa para pemasar
dapat mencapai efektivitas dan ketepatan yang lebih besar dengan memenuhi
kebutuhan-kebutuhan individual.
Kustomisasi
tidak berlaku bagi setiap perusahaan. Kustomisasi bisa sangat sulit untuk
diimplementasikan pada produk-produk yang rumit seperti mobil. Kustomisasi
dapat meningkatkan biaya barang melebihi yang siap dibayar oleh pelanggan.
Sejumlah pelanggan tidak tahu apa yang mereka inginkan sampai mereka melihat
produk aktual. Pelanggan tidak dapat membatalkan pesanan setelah perusahaan
mulai mengerjakan produk itu. Produk itu bisa sulit untuk diperbaiki dan
memiliki nilai jual yang kecil. Meskipun demikian, kustomisasi telah berfungsi
dengan baik pada beberapa produk.
Segmentasi Pasar Konsumen. Dua kelompok
variabel digunakan secara luas untuk melakukan segmentasi pasar konsumen. Beberapa periset berusaha membentuk
segmen dengan mengamati ciri-ciri
konsumen, seperti ciri geografis, demografis, dan psikografis. Kemudian
mereka memeriksa apakah segmen-segmen
konsumen itu menunjukkan kebutuhan atau
tanggapan produk yang berbeda.
Para periset
lain berusaha membentuk segmen dengan memperhatikan tanggapan konsumen terhadap manfaat yang dicari, waktu
penggunaan, atau merek. Setelah segmen
terbentuk, periset melihat apakah ciri-ciri konsumen yang berbeda itu berhubungan dengan masing-masing segmen
tanggapan tersebut. Contohnya, periset
dapat memeriksa apakah orang yang menginginkan “kualitas” versus “harga
yang rendah”" dalam membeli mobil,
berbeda menurut geografis, demografis, dan psikografis.
Lepas dari
jenis skema segmentasi mana yang digunakan, yang penting adalah program pemasaran bisa disesuaikan secara
menguntungkan untuk mengenali perbedaan
pelanggan
Segmentasi Geografis. Segmentasi
geografis mengharuskan pembagian pasar menjadi unit-unit geografis yang berbeda, seperti negara, negara bagian,
wilayah, propinsi, kota, atau lingkungan rumah tangga. Perusahaan dapat
memutuskan untuk beroperasi dalam satu atau sedikit wilayah geografis atau
beroperasi dalam seluruh wilayah, tetapi memberikan perhatian pada perbedaan
lokal. Contohnya, Hotel Hilton menyesuaikan ruang dan lobi dengan lokasi di
negara mana hotelnya berada. Dengan kata lain perusahaan selalu menyesuaikan
dengan kondisi local tempat dia berada.
Segmentasi Demografi. Dalam segmen
demografis pasar dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan variabel seperti
usia, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, jenis kelamin, penghasilan pekerjaan,
pendidikan, agama, ras, generasi, kewarganegaraan, dan kelas sosial
Variabel-variabel demografis merupakan dasar yang paling popular untuk
membedakan kelompok-kelompok pelanggan. Salah satu alasannya adalah keinginan,
preferensi (kesukaan), dan tingkat pemakaian konsumen sering sangat berhubungan
dengan variabel-variabel demografis. Alasan lain adalah variabel-variabel
demografis lebih mudah diukur daripada kebanyakan variabel. Bahkan, jika pasar
sasaran diuraikan dalam faktor-faktor non demografis seperti misalnya jenis
kepribadian, hubungan dengan karakteristik demografis dibutuhkan untuk
mengetahui ukuran pasar sasaran dan media yang harus digunakan untuk
menjangkaunya secara efisien
Penetapan Pasar Sasaran. Setelah perusahaan
mengidentifikasi
peluang-peluang segmen pasarnya,
ia harus mengevaluasi beragam segmen dan memutuskan berapa banyak dan
segmen mana yang akan dibidik. Pemasar dapat menggabungkan beberapa variabel
dalam upaya mengidentifikasi kelompok sasaran lebih kecil yang terdefinisikan
dengan lebih baik. Dengan demikian, sebuah
bank mungkin tidak hanya mengidentifikasi sebuah kelompok orang dewasa
pensiun yang kaya, melainkan dalam kelompok itu bank membedakan beberapa segmen
tergantung pada pendapatan, aset, tabungan, dan pilihan risiko sekarang ini.
Kriteria Segmentasi yang Efektif. Tidak semua
skema segmentasi bermanfaat. Khususnya bila segmentasi tersebut tidak relevan
dengan produk atau jasa yang dikonsumsi Contohnya, pembeli handpone dapat
dibagi menjadi pelanggan berambut pirang dan coklat. Namun, warna rambut tidak
relevan dengan pembelian handphone.
Agar dapat
berguna, segmen-segmen pasar haruslah menilai berdasarkan lima kriteria utama:
·
Dapat
diukur. Ukuran, daya beli, dan profil segmen dapat diukur.
·
Besar.
Segmen cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani. Segmen tersebut harus
merupakan kelompok homogen terbesar yang paling mungkin, yang berharga sehingga
memungkinkan diraih dengan program pemasaran yang dirancang khusus, Tidak ada
gunanya, misalnya, bagi perusahaan manufaktur otomotif untuk mengembangkan
mobil bagi orang-orang yang tingginya kurang dari empat kaki.
·
Dapat
diakses. Segmen dapat dijangkau dan dilayani secara efektif.
·
Dapat
dibedakan. Segmen-segmen secara konseptual dapat dipisah-pisahkan dan memberikan
tanggapan yang berbeda terhadap unsur dan program bauran pemasaran yang
berbeda. Jika wanita yang telah menikah dan belum menikah memberikan tanggapan
yang sama atas penjualan parfum, maka mereka bukanlah segmen yang terpisah.
·
Dapat
dilaksanakan. Program-program yang efektif dapat dirumuskan untuk menarik dan
melayani segmen-segmen tersebut.
Mengevaluasi dan Memilih Segmen Pasar. Dalam
mengevaluasi segmen pasar yang berbeda, perusahaan harus memerhatikan dua
faktor, yakni daya tarik segmen secara keseluruhan serta tujuan dan sumber daya
perusahaan. Apakah calon segmen memiliki karakteristik yang secara umum
membuatnya menarik, seperti ukuran, pertumbuhan, profitabilitas, skala
ekonomis, dan risiko yang rendah? Apakah berinvestasi di segmen tersebut masuk
akal dengan memerhatikan tujuan dan sumber daya perusahaan? Beberapa segmen
yang menarik mungkin dilepas karena mereka tidak berkaitan dengan tujuan jangka
panjang perusahaan, atau segmen tersebut harus dilepas jika perusahaan
kekurangan satu atau lebih kompetensi yang dibutuhkan untuk menawarkan nilai
yang unggul.
Konsentrasi
pada segmen tunggal atau pemasaran yang terkonsentrasi perusahaan mendapatkan
pengetahuan yang kuat tentang kebutuhan segmen dan meraih posisi pasar yang
kuat di segmen tersebut. Lebih jauh, perusahaan menikmati operasi yang ekonomis
melalui spesialisasi produksi, distribusi, dan promosinya. Jika ia menjadi
pemimpin di segmen tersebut, perusahaan tersebut dapat menghasilkan tingkat
pengembalian investasi yang tinggi.
Akan tetapi,
ada risikonya. Segmen pasar tertentu dapat menjadi pahit atau seorang pesaing
bisa menyerobot segmen itu. Ketika kamera digital lepas landas, pendapatan
Polaroid merosot tajam. Karena alasan ini, banyak perusahaan lebih suka
beroperasi dalam lebih dari satu segmen. Jika memilih melayani lebih dari satu
segmen, perusahaan harus memberi perhatian yang besar pada interrelasi segmen
di bidang biaya, kinerja, dan teknologi. Perusahaan yang memberlakukan biaya
tetap (tenaga penjual, gerai toko) dapat menambah produk untuk menyerap dan
berbagi beberapa biaya. Tenaga penjual akan menjual produk tambahan, dan gerai
makanan cepat saji akan menawarkan butir-butir menu tambahan. Lingkup ekonomi
dapat sama pentingnya dengan skala ekonomi.
Perusahaan
dapat mencoba beroperasi dalam multi segmen dan bukannya dalam segmen yang
terisolasi. Multi segmen adalah seperangkat segmen yang berbagi beberapa
keserupaan yang dapat dieksploitasi. Sebagai contoh, banyak orkestra simfoni
menargetkan orang yang memiliki minat budaya yang luas, dan bukan hanya mereka
yang secara teratur menonton konser.
Spesialisasi
segmen selektif dalam hal ini perusahaan memilih sejumlah segmen secara
objektif, masing-masing segmen menarik dan memadai. Mungkin terdapat sedikit
atau tidak ada sinergi di antara segmen-segmen tersebut, tapi masing-masing
segmen berpotensi sebagai penghasil uang. Strategi cakupan segmen ganda itu
memiliki keunggulan berupa pendiversifikasian risiko perusahaan.
Spesialisasi
produk mejadi target dari perusahaan yaitu dengan menghasilkan produk tertentu
yang dijualnya ke beberapa segmen. Contohnya, perusahaan manufaktur mikroskop
yang menjual mikroskop ke laboratorium universitas, laboratorium pemerintah,
dan laboratorium komersial. Perusahaan membuat mikroskop yang berbeda bagi
kelompok pelanggan yang berbeda-beda dan membangun reputasi yang kuat di bidang
produk tertentu. Risiko yang tidak menguntungkan adalah mikroskop mungkin
digantikan oleh teknologi yang benar-benar baru.
Spesialisasi
pasar dimana Perusahaan berkonsentrasi untuk melayani berbagai kebutuhan
kelompok pelanggan tertentu. Contohnya mungkin adalah perusahaan yang menjual
bermacam-macam produk ke laboratorium universitas. Perusahaan tersebut
mendapatkan yang kuat dengan melayani kelompok pelanggan itu dan menjadi saluran
bagi semua produk tambahan yang dapat digunakan kelompok pelanggan itu. Risiko
yang tidak menguntungkan adalah kelompok pelanggan itu mungkin harus mengalami
pemotongan anggaran atau menyusutkan ukuran mereka.
Cakupan
seluruh pasar yaitu perusahaan berusaha melayani seluruh kelompok pelanggan
dengan menyediakan semua produk yang mungkin mereka butuhkan. Hanya
perusahaan sangat besar seperti IBM
(pasar komputer), General
Motors (pasar kendaraan), dan
Coca Cola (pasar minuman), yang dapat melaksanakan strategi cakupan seluruh
pasar. Perusahaan besar dapat mencakup seluruh pasar dengan dua cara umum,
yaitu melalui pemasaran yang tidak terdiferensiasi atau pemasaran yang
terdiferensiasi,
Dalam
pemasaran yang tidak terdiferensiasi, perusahaan mengabaikan perbedaan segmen
dan meraih seluruh pasar dengan satu tawaran pasar. Perusahaan memusatkan
perhatian pada kebutuhan pembeli yang bersifat dasar, bukan pada perbedaan di
antara pembeli. Perusahaan merancang produk dan program pemasaran tertentu yang
akan menarik jumlah pembeli terbesar. Perusahaan menggantungkan diri pada
distribusi dan periklanan masal dan
berusaha memberikan citra produk yang unggul ke dalam benak orang-orang.
Dalam
pemasaran yang terdiferensiasi, perusahaan beroperasi di beberapa segmen pasar
dan merancang program yang berbeda bagi masing-masing segmen. Perusahaan
kosmetik Estee Lauder memasarkan merek yang menarik bagi wanita (dan pria) dari
tita rasa berbeda. Merek utama, Estee Lauder asli, menarik konsumen yang lebih
tua, Clinique melayani wanita berusia menengah, MAC melayani remaja yang masih
muda.
Pemasaran yang
terdiferensiasi biasanya menciptakan Iebih banyak penjualan total daripada
pemasaran yang tidak terdiferensiasi. Namun, ia juga meningkatkan biaya untuk
berbisnis. Biaya-biaya berikut mungkin menjadi lebih tinggi.
·
Biaya
modifikasi produk. Memodifikasi produk agar memenuhi kebutuhan segmen pasar
yang berbeda, biasanya terdiri dari sejumlah biaya litbang, rekayasa, dan/atau
peralatan khusus.
·
Biaya
manufaktur. Biasanya lebih mahal untuk memproduksi 10 unit barang dari 10 macam
produk yang berbeda daripada 100 unit barang dari satu produk. Semakin lama
waktu persiapan produksi dan semakin kecil volume produk, maka semakin mahal
produk. Sebaliknya, jika masing-masing model dijual dalam volume yang memadai,
biaya waktu persiapan yang Iebih tinggi tersebut mungkin menjadi cukup kecil
per unitnya.
·
Biaya
administrasi. Perusahaan harus menyusun rencana pemasaran yang terpisah; untuk
setiap segmen pasar. Hal itu membutuhkan tambahan riset pemasaran, ramalan,
analisis penjualan, promosi, perencanaan, dan manajemen saluran.
·
Biaya
persediaan. Akan lebih mahal untuk mengelola persediaan yang terdiri dari
berbagai jenis produk.
·
Biaya
promosi. Perusahaan harus menjangkau segmen pasar yang berbeda dengan program
promosi yang berbeda. Hal itu meningkatkan biaya perencanaan promosi dan biaya
media.
Karena pasar yang
terdiferensiasi menghasilkan penjualan dan biaya yang lebih tinggi, tidak ada
yang dapat dinyatakan secara umum mengenai profitabilitas strategi itu.
Perusahaan-perusahaan harus waspada terhadap segmentasi yang berlebihan (over
segmentation) terhadap pasar mereka. Jika hal itu terjadi, mereka
mungkin ingin beralih ke segmentasi balik (counter segmentation) untuk
memperluas basis pelanggan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar